Advertisement
Makalah Sistem Koordinasi - Berikut akan di bahas lengkap mengenai sebuah contoh makalah Biologi yang membahas mengenai sistem koordinasi pada tubuh manusia. Jika rekan membutuhkan contoh makalah ini silahkan diikuti pembahasannya berikut. Di akhir rekan semua bisa download makalah lengkap dalam file dokumen ms words.
Makalah ini tentunya memiliki rumusan masalah yaitu seperti apakah sistem koordinasi pada tubuh manusia. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih jelas mengenai sistem koordinasi. Halaman-halaman depan dalam Makalah Sistem Koordinasi ini tidak berbeda jauh dengan makalah lain yaitu terdiri dari:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
Isi sesuai dengan materi yang dibahas
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk contoh yang akan diberikan tidak langsung diberikan secara langkap dari bab I sampai terakhir tapi agar lebih mudah berikut akan diberikan contoh materi yang di bahasa pada Bab II Pembahasan. Silahkan dipelajari sebagai gambaran apa saja yang akan rekan bahas pada makalah yang disusun. Berikut selengkapnya Pembahasan Makalah Sistem Koordinasi.
Makalah ini tentunya memiliki rumusan masalah yaitu seperti apakah sistem koordinasi pada tubuh manusia. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih jelas mengenai sistem koordinasi. Halaman-halaman depan dalam Makalah Sistem Koordinasi ini tidak berbeda jauh dengan makalah lain yaitu terdiri dari:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
Isi sesuai dengan materi yang dibahas
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk contoh yang akan diberikan tidak langsung diberikan secara langkap dari bab I sampai terakhir tapi agar lebih mudah berikut akan diberikan contoh materi yang di bahasa pada Bab II Pembahasan. Silahkan dipelajari sebagai gambaran apa saja yang akan rekan bahas pada makalah yang disusun. Berikut selengkapnya Pembahasan Makalah Sistem Koordinasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian
meneruskannya untuk menanggapi rangsangan.
B. Sistem Koordinasi
Pernahkah tanganmu menyentuh
benda yang panas? Bagaimana reaksi tanganmu atau tubuhmu? Bagaimana hal tersebut
bisa terjadi? Bila kamu mendengar seseorang memanggil namamu, tentunya kamu
akan menoleh, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ada sesuatu dari luar yaitu
panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan dari temanmu. Tubuhmu
memberikan tanggapan terhadap rangsang dari luar tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Pernahkah kamu menginjak benda
yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu langsung menarik kakimu. Mengapa hal ini
terjadi? Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem saraf yang berfungsi untuk
merespon rangsangan dan melaporkan nya ke otak. Sistem saraf merupakan salah
satu sistem koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang
mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat dengan
alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang bunga yang berduri,
kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan mata. Kemudian, kamu
menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut karena duri tersebut melukai
kulitmu. Dari respon mu tersebut pun sistem saraf telah bekerja.
a) Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan
terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang
belakang, dan saraf (neuron). Fungsi sistem saraf adalah sebagai pengatur
koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan
unit dasar dari sistem saraf. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi
dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa impuls
dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk
mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas tiga
bagian, yaitu: badan sel, dendrit, dan neurit. Badan sel memiliki sebuah inti
dan di dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA.
Butir-butir Nissl ini berfungsi untuk mensintesis protein. Dendrit berfungsi
untuk menyampaikan impuls (rangsangan) menuju badan sel. Sedangkan, neurit
berfungsi menyampaikan informasi dari badan sel ke sel lainnya. Pertemuan
antara neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di dalam neurit terdapat
serabut-serabut halus yang disebut neurofibril. Neurofibril diselubungi oleh
selaput mielin yang berfungsi melindungi dan memberi makan neurit. Pada tempat
tertentu, terdapat penyempitan yang tidak diselubungi selaput mielin, disebut
nodus ranvier.
Berdasarkan struktur dan
fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motoris,
dan konektor (interneuron).
- Neuron sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
- Neuron motoris (neuron eferen) berfungsi untuk menghantar impuls dari sistem saraf pusat ke kelenjar atau otot.
- Neuron Konektor (Interneuron) berfungsi untuk meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron motoris. Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson (multipolar).
Gerak adalah suatu aktivitas
tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam,
yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa adalah gerak yang dilakukan
dengan kesadaran. Sedangkan, gerak refleks dilakukan di luar kesadaran. Gerak
refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya. Berdasarkan letak neuron
penghubung (neuron konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua macam, yaitu
refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron konektornya terletak di otak
disebut refleks otak. Contohnya, gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar
karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya terletak di sumsum
tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang. Contohnya, gerakan
lutut yang tidak disengaja.
3. Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem saraf dibagi menjadi dua
macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf tak sadar (saraf otonom).
· Sistem Saraf Pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas
tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum
tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
o Otak
Otak merupakan pusat saraf yang
terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan,
yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan.
Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena
pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu
otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
Ø Otak Besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan
otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak
berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak
bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih (substansia
alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan.
Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia
sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- bagian depan : pusat gerakan otot
- bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan
- bagian samping : pusat pendengaran
- bagian belakang : pusat penglihatan
Otak tengah merupakan bagian otak
yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan
dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah
terdapat:
- Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
- Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
Ø Otak kecil (cerebelum)
Otak kecil terletak di bawah otak
besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari.
Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang
disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks)
berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.
Ø Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka
otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum
tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu.
Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit.
Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan
gerak alat pencernaan.
o Sumsum tulang
belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi
atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih
dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang
dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga
menyelaputi sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang,
yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan
saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju
atau dari otak.
c) Mengatur gerak refleks tubuh.
Penampang melintang sumsum tulang
belakang terlihat seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron.
Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan
dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf
tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi
sistem saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi
menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
1) Sistem Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang mengatur gerakan
yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu
kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42
pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan
reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh
31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2) Sistem saraf tak sadar (saraf otonom). Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua
bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan
dan fungsi yang khas.
Sistem saraf
simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri
atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di
beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah
pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot
jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat
dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot,
termasuk tonus otot sadar.
Sistem saraf
parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa
jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
kebalikan dari saraf simpatik.
b) Sistem Indera
Tubuh manusia mempunyai berbagai
organ indera. Masing-masing organ indera dikhususkan untuk mendeteksi
adanya rangsang tertentu. Mata mendeteksi adanya cahaya. Hidung dan lidah
mendeteksi adanya molekul-molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran
atau gelombang udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan
tekanan. Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada
sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi rangsang.
Reseptor tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
1. Indera Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan
yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina.
Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut
nervus optikus untuk ditafsirkan.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak
bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1) Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan
berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima
cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa
sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin
dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan
refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid
membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor
cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian
lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan
tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah
sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah
permukaan retina.
Sel batang; Sel batang berfungsi untuk
penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar
cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin.
Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin
A, rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap
atau yang disebut buta senja.
Sel kerucut; Sel kerucut sangat peka terhadap
intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari
dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna.
Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah,
hijau, dan biru.
c. Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak
mata, empat di antaranya lurus, sementara yang dua lagi agak serong. Aksi
otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah. Biasanya, sumbu
kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika mata tidak dapat
mengarah secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut juling.
2. Indera Pendengaran (Telinga)
Telinga merupakan organ pendengaran.
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan
rongga telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun
telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk
menerima dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat rambutrambut halus yang
berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk. Selain itu, terdapat
kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga
tidak kering.
b.Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga
rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga ini terletak
di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Di sebelah depan telinga
tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan rongga dengan faring. Saluran
ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dengan
udara di dalam telinga tengah.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas
berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis.
Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin
membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran
setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea
adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah
siput. Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung
ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut
endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus
auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian
vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan.
Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada
titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke
cerebellum. Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang
sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf.
Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba.
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput
lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubanglubang masuk. Kulit mempunyai
banyak fungsi, yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai sedikit kemampuan
eksretori, sekretori, dan absorpsi. Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu
epidermis (kutikula) dan dermis (korium).
a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan zona
germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling luar dan
tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu stratum korneum,
stratum lusidum, dan stratum granulosum. Zona germinalis terletak di bawah
lapisan tanduk, terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel
dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang lain. Sedangkan, sel
basal terus-menerus memproduksi sel epidermis baru.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas
jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada permukaan dermis tersusun
papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler. Ujung akhir saraf sensoris
terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung
berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan
epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit. Pada kulit terdapat beberapa
jenis reseptor, antara lain rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan
jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan
adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh
tidak cepat keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).
4. Indera Perasa ( Pengecap)
Lidah merupakan indera perasa.
Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan.
Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini
berfungsi untuk mengecap. Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis,
pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa. Ciri
harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan,
semua makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf
yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
Reseptor rasa manis dan asin
terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada
di sisi lidah bagian dalam.
5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di
rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa bau terdapat di lapisan
epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus (lendir). Di akhir setiap
sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang oleh
gas yang terhirup. Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah
hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama. Rasa
penciuman akan melemah bila kamu sedang flu karena terdapat penumpukan cairan
yang menghalangi silia untuk membaui sesuatu.
c) Sistem Hormon
Hormon adalah zat kimia berbentuk
senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organik. Hormon mengatur berbagai
aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam
tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar
endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena hormon tidak dialirkan
melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah. Ciri – ciri hormon adalah sebagai
berikut :
- Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit.
- Diangkut ke sel atau jaringan tujuan oleh darah.
- Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target.
- Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
- Dapat memengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
- Hormon bekerja atas perintah dari saraf.
- Sistem yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin.
- Karena hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang timbul akan mudah ditelusuri.
- Pengaruh kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf.
Dari materi di atas rekan semua tinggal memilah apa saja yang ingin di bahas pada makalah yang sedang disusun. Untuk bagian lain rekan tinggal membuat sendiri di rumah. Jika membutuhkan versi lengkap Makalah Sistem Koordinasi tersebut silahkan cek link download yang disediakan.
Contoh Makalah Sistem Koordinasi Lengkap
[Download]
Rekan semua bisa mendownload contoh lengkapnya dalam bentuk file dokumen ms word yang bisa di edit dan dipelajari di rumah masing-masing. Itu saja pembahasan kali ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semua pengunjung setia website ini. Terima kasih, selamat menyusun makalah.