Contoh Makalah Akuntansi Manajemen Lengkap

Ditulis oleh: Contoh Karya Tulis -
Advertisement
Contoh Makalah Akuntansi Manajemen Lengkap - Berikut adalah contoh karya tulis lainnya yang bisa dipelajari bersama-sama yaitu mengenai ekonomi akuntansi. Jika ada yang membutuhkan sebuah contoh makalah khususnya yang membahas mengenai akuntansi manajemen bisa melihatnya disini.

Makalah yang satu ini akan membahas Manajemen Berdasarkan Aktivitas dengan gambaran isi seperti pada contoh daftar isi berikut. Bagian pertama pada bab pendahuluan akan berisi latar belakang, rumusan masalah serta manfaat dan kegunaan. Gambaran isi pada bab selanjutnya yaitu sebagai berikut.
2.1 Manajemen berdasarkan aktivitas dan hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas 
2.2 Analisis Nilai Proses
2.3 Ukuran Kinerja Aktivitas
2.4 Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas

Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah kelompok kami dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun makalah kami yang berjudul "Manajemen Berdasarkan Aktivitas" disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Manajemen, dan mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu mampu Mengetahui sistem hubungan perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas dan manajemen berdasarkan aktivitas, analisis nilai proses dan ukuran kinerja aktivitas.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami tujukan untuk semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam kegiatan penulisan makalah ini.

Walaupun makalah ini sudah kami susun dengan sebaik-baik bentuk, tentu masih banyak kekurangannya sebagaimana pepatah mengatakan, “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah kami. Akhir kata, dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua.

Contoh Makalah Akuntansi Manajemen Lengkap
Contoh Makalah Akuntansi Manajemen Lengkap
http://adf.ly/qjZkw

Alternatif
http://adf.ly/qjZky

)* copy paste link di atas untuk menyalin contohnya

Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan berkelanjutan, meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara untuk unggul dari perusahaan lain, contohnya dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi. Nilai terhadap pelanggan sangat penting sehingga perusahaan dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat bagi penggunanya dan tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait, jadi manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.

Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu.

Penulusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas.

Sama halnya, penulusuran biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas.

Contoh Kasus
Kasus etika
Tim Ireland, pengontrol di Robberts Electronics Division sedang makan siang dengan Jimmy jones, kepala bagian teknik desain. Tim dan Jimmy adalah sahabat karib, dan menjadi anggota perkumpulan yang sama ketika mereka masih kuliah. Akan tetapi, makan siang tersebut lebih pada urusan bisnis dari pada untuk bersantai.

Jimmy : Tim, tadi pagi kamu mengatakan ada hal penting yang ingin kamu sampaikan kepadaku. Aku harap hal itu tidak terlalu serius. Aku tidak ingin acara akhir minggu saya terganggu.

Tim : Masalah ini penting. Kamu tahu bahwa aku diberi tugas pada awal tahun ini untuk memperkirakan biaya pasca pembelian untuk produk baru. Ini bukan tugas yang mudah.

Jimmy : Ya, aku tahu itu. Oleh sebab itu, aku sudah minta departemenku untuk menyediakan spesifikasi teknik kepadamu mengenai produk baru tersebut. Hal-hal seperti umur yang diharapkan dari komponen produk.

Tim : Produk baru yang sedang kamu kembangkan ini ternyata bermasalah. Menurut laporanmu, ada dua komponen yang perlu diganti setelah sekitar 14bulan. Menurut hasil pengujianmu, produk ini mulai menghasilkan kinerja yang dibawah standar pada bulan ke-13.

Jimmy : Cukup lama untuk membuat kita melewati masa garansi 12 bulan. Jadi, mengapa harus khawatir? Tidak ada biaya garansi yang harus kita tanggung.

Tim : Ya, tetapi kemudian pelanggan harus membayar biaya perbaikan yang besar. Produk tersebut harus diperbaiki lagi sebelum masa hidupnya berakhir. Jika ditambahkan dengan biaya daur hgidup normal, perkiraan biaya perbaikan membuat biaya keseluruhan hidup produk di atas biaya sasaran. Menurut garis petunjuk yang baru, kita harus menghentikan produksi produk baru tersebut atau menghentikan desainnya yang sekarang. Kamu mungkin bisa menemukan desain baru yang menghindari pengunaan dari kedua komponen tersebut atau menemukan cara agar kedua komponen tersebut tidak terlalu tertekan sehingga bisa tahan lebih lama.

Jimmy : Dengar Tim. Aku tidak punya waktu dan anggaran untuk mendesain ulang produk ini. Aku harus tetap dibawah anggaran dan memenuhi sasaran waktu produksi, atau manajer divisi akan sangat marah kepadaku. Selain itu, kamu tahu kalau aku sedang dalam proses naik ke posisi manajemen teknik di kantor pusat. Jika proyek ini berjalan dengan baik, maka aku akan dipandang lebih unggul dari para pesaingku. Kalau aku melakukan desain ulang, peluangku untuk mendapatkan posisi itu akan hilang. Dalam hal ini, tolong bantu aku! Kamu kan tahu seberapa besar arti peluang ini bagiku.

Tim : Aku tidak tahu apa yang aku bisa lakukan. Aku harus membuat laporan biaya keseluruhan hidup produk tersebut, dan aku minta menyediakan dokumentasi pendukung dari pemasaran dan teknik.

Jimmy : Oh, itu mudah diatasi. Linda, teknisi yang menjalankan pengujian atas produk ini, berutang budi kepadaku. Aku akan meminta dia untuk mengulangi pengujian agar datanya menunjukkan periode keandalandari komponen tersebut selama 24 bulan. Hal itu tentu akan memotong pekiraan biaya perbaikan hingga separuh. Apakah itu cukup untuk memenuhi sasaran dari biaya keseluruhan hidup?

Tim : Ya, tapi….

Jimmy : Hei, jangan khawatir. Kalau aku menyampaikan kepada Linda bahwa aku akan mempromosikannya kepada posisi kepala divisi teknik, dia pasti akan bekerja sama. Tidak sulit kok dan hanya sekali ini. Bagaimana? Apakah kamu mau ikut bermain?

Diminta
Tekanan apa yang dihadapi oleh Tim untk menyetujui permintaan Jimmy? Menurut Anda, haruskah dia setuju? Jika Anda adalah Tim, apakah Anda akan setuju? Jika tidak, bagaimana cara Anda mengatasi situasi ini?
Asumsikan Tim bekerja sama dengan Jimmy dan menutupi defisiensi desain. Dari perilaku etis akuntan manajemen, standar apa yang dilanggar? (lihat kode IMA yang dideskripsikan pada bab 1)
Misalkan, Tim menolak bekerja sama. Namun, Jimmy tetap meminta Linda untuk mengulang pengujian serta membuat hasil yang baru dan lebih optimistis. Kemudian, Jimmy menemui Tim dan menyampaikan dia mengirim hasil terbaru kepada manajer devisi. Jimmy mengatakan dia akan menantang semua rekomendasi desain ulang yang akan direkomendasikan Tim. Apa yang sebaiknya dilakukan Tim?

Jawaban :
Jimmy telah mnyelesaikan perkembangan produk baru dan telah mengeluarakan anggaran akan itu dan waktu sasarn selain itu Jimmy dalam proses naik posisi, sebagai seorang sahabat karib, Tim tentu saja ingin sahabatnya mendapatkan yang terbaik.

Akan tetapi, Tim tidak harus menyetujui desain produk tersebut karena telah terdapat keganjalan dalam umur produk yang akhirnya jika dipasarkan akan merugikan konsumen dan menurunkan nilai perusahaan.
Sebaiknya Tim tidak melakukan pelanggaran etis yang ditawarkan Jimmy dan tetap patuh pada kode etik profesi dan kebijakan yang dibuat perusahaan. Tim sebaiknya mengkomunikasikan masalah tersebut kepada berbagai pihak yang berwenang atau yang terlibat.
Kode etik IMA yang dilaggar 
Kompetensi, dimana seorang akuntan manajemen harus melaksanakan tugas-tugas professional mereka sesuai dengan hokum, peraturan, dan standar teknis yang relevan.
Integritas, adanya aktivitas yang dapat menimbulkan keraguan terhadap kemampuan untuk melakukan tugasnya secara etis.
Klarifikasikan masalah etika yang relevan dengan melakukan diskusi tertutup dengan konselor etika IMA / penasihat terkait lainnya untuk mendapatkan tindakan apa yang dapat dilakukan.

Kasus pilihan
Akhir pekan lalu, orang Singapura dikejutkan suatu konsep baru dieceran. Yang punya konsep adalah Seiyu Departement Store, dan baru membuka pintu toko seluas 240.000 kaki persegi di Bugis Junction. Seiyu adalah toko serba ada Jepang ketiga di Singapura. Sebelumnya sudah ada isetan (buka sejak 25 tahun lalu) di Wismas Atria, dan Takashimaya (buka pada 1993) di Ngee Ann City.

Pembukaan Seiyu pada saat ini dianggap “nekat”. Tahun lalu, Isetan mengalami kerugian. Lane Crawnford, toko eceran bergengsi di perempatan Jalan Orchard dan Jalan Scott, bahkan merampingkan diri hingga separuh. Kalau dulu Lane Crawford beroperasi penuh di empat lantai, sekarang tinggal dua lantai saja. Metro, yang sering menamakan diri sebagai tradisi belanja Singapura, dan CK tan, juga mengalami kesulitan. Lantas, apa strategi yang dipakai Seiyu?

Pertama, mereka pilih lokasi di Bugis Junction, bukan di Jalan Orchard, Raffles City, atau Marina Square. Alasannya, supaya mengirit ongkos. Kedua, mereka membuat dekorasi interior sederhana saja. Rak yang dipakai tidak terlihat mewah. Di lantai tiga, saya lihat atap sengaja tidak ditutup, sehingga pipa AC dan kabel listrik tampak jelas. Kelihatannya sengaja dibuat seperti mode tersendiri. Ketiga, selain menjual barang-barang seperti di toko serba ada lain, Seiyu punya Kids Park, yang menjual pakaian anak-anak segala merek.

Adapun yang paling banyak menarik perhatian pers, pesaing, maupun pengunjung adalah satu bagian dalam toserba itu yang disebut Muji (Mujirushi Ryohin), yang berarti All Value No Frills. Pada bagian ini, semua produk yang dipajak (kaus, gelas, buku, makanan, lampu, sampai tempat tidur) tidak pakai label apapun. Semuanya tanpa merek. Pada tiap produk cuma ada penjelasan tentang kualitas, ukuran, atau jenis bahan yang digunakan. Jadi, Muji adalah sebuah merek tanpa merek. Disebut begitu karena nama Muji memang Cuma dipasang di depan pintu masuk bagian khusus itu. Tidak pada produk masing-masing.

Muji, di Jepang, mulai “lahir” sebagai house-brand Seiyu, yang ada di Distrik Aoyama, Tokyo. Lantaran konsep itu cukup sukses dan diterima konsumen, Muji lalu dipisahkan dari induk perusahaannya. Pada saat ini Muji sudah tersebar pada 215 lokasi di Jepang, 4 lokasi di Inggris, dan 9 lokasi di Hong Kong, dengan perputaran S $ 700 per tahun. Kawanokami-san, pimpinan Muji di Jepang, dipercaya bahwa konsep merek tanpa merek ini juga akan sukses di Singapura. Target pasar yang dituju adalah intelligent, sophisticated customer. Dia berharap akan punya 10 toko di Singapura, 20 toko di Hong Kong, dan 30 toko di Taiwan dalam waktu 30 tahun mendatang.

Bagi Kawanokami, barang-barang Muji adalah Gap In spirit, esprit in price. Dengan demikian, dia ingin menyatakan bahwa kualitas produk cukup baik, tapi harga yang relative murah. Saya melihat, pakaian Muji Cuma bermain dengan empat warna saja: putih, hitam, abu-abu, dan beige. Tapi modelnya cukup fashionable. Sedangkan untuk produk-produk keperluan rumah, Muji berusaha menyamai konsep IKEA yang tersohor itu. Tentang makanan Jepang yang dijual, Muji berusaha menyederhanakan pengemasannya, yang biasanya sangat mewah. Orang bahkan sering bilang bahwa makanan Jepang itu biasanya “lebih bagus dilihat daripada enak dimakan”. Muji mengurangi biaya pengemasan supaya bisa menjual dengan harga lebih murah.

Kehadiran Muji di singapura kayaknya tidak begitu mudah diterima konsumen. Mengapa? Di Jepang, produk-produk Muji memang lebih murah dibandingkan dengan produk-produk sejenis yang pakai merek. Tapi, di Singapura, ternyata tidak lebih murah dibandingkan dengan produk-produk lain. Saya berpendapat bahwa konsep merek tanpa merek ini cocok dengan situasi Jepang yang sedang mengalami resesi. Setelah kemajuan ekonomi yang dialami Jepang selama bertahun-tahun berakhor, orang Jepang sendiri sudah tidak kuat membeli barang-barang yang bernerek. Lantas banyak yang beralih ke produk-produk tidak berembel-embel. Selain itu, toko-toko eceran yang sederhana, dan hanya menjual house-brand menjamur.

Jadi, Muji sebenarnya adalah sebuah recession-based dari merek tanpa merek. Bisa sukses di Jepang karena konsumen mendadak sadar bahwa selama bertahun-tahun mereka harus membeli suatu produk dengan harga terlalu tinggi. Hal tersebut bukan disebabkan hasil rekayasa manipulasi suatu merek semata, tapi terutama karena saluran distribusi yang berlapis-lapis. Maka, saat ini pengecer baru yang hanya menjual house-brand atau no-brand ini melakukan potong kompas. Mereka langsung berhubungan, bahkan mendikte produsen tentang model, ukuran, mampu bahan dari produk yang dijual.

Di Seiyu Singapura, kehadiran bagian Muji ini saya lihat sebenarnya hanya sebagai “daya tarik” supaya orang mau datang ke toserba baru itu. Setelah pembeli berdatangan, sebagian besar yang ditawarkan tetap adalah barang-barang bermerek.

Akhirnya yang harus diingat, semua produk yang dijual di Muji tidak dipasangi label. Tapi, Muji itu sendiri sudah merupakan sebuah merek. Madonna, Maradona, dan Lady Diana juga bermerek. Semua orang tahu citra mereka. Tapi tidak ada label ditubuh mereka. Citra memang citra, lebih perlu dibandingkan dengan label.