Advertisement
Af'alul Madkhi wa Ddzami, Makalah Bahasa Arab - akan menjadi pembahasan berikutnya yang akan kita pelajari di sini. Pembahasan ini sama dengan yang lain bukan bertujuan memberikan makalah lengkap atau utuh. Pembahasan yang diberikan ini untuk memberikan gambaran cara atau tips bagaimana membuat dan menyusun makalah yang ditugaskan kepada kita.
Pada pembahasan ini setidaknya akan ada dua poin utama yang akan dibahas yaitu mengenai teknik penulisan makalah dan juga contoh penyusunan makalah bahasa arab ini. Diharapkan dengan adanya pembahasan ini maka kita yang mendapatkan tugas untuk menyusun atau membuat makalah akan tahu bagaimana cara menyusunnya.
Seperti kita tahu, makalah merupakan kebutuhan yang sangat sering kita jumpai saat kuliah maka dari itu penting bagi kita untuk tahu bagaimana membuat makalah yang baik dan benar. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai makalah tentang Af'alul Madkhi wa Ddzami mari kita sempatkan juga melihat beberapa pembahasan lain di bawah ini.
Pada pembahasan ini setidaknya akan ada dua poin utama yang akan dibahas yaitu mengenai teknik penulisan makalah dan juga contoh penyusunan makalah bahasa arab ini. Diharapkan dengan adanya pembahasan ini maka kita yang mendapatkan tugas untuk menyusun atau membuat makalah akan tahu bagaimana cara menyusunnya.
Seperti kita tahu, makalah merupakan kebutuhan yang sangat sering kita jumpai saat kuliah maka dari itu penting bagi kita untuk tahu bagaimana membuat makalah yang baik dan benar. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai makalah tentang Af'alul Madkhi wa Ddzami mari kita sempatkan juga melihat beberapa pembahasan lain di bawah ini.
1) Makalah pendidikan bahasa arab
2) Contoh makalah bahasa arab
3) Makalah dalam bahasa arab
4) Artikel bahasa arab
5) Makalah bahasa arab tentang isim
6) Tulisan arab
7) Makalah kosa kata
8) Makalah nahwu
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat, karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Af'alul Madkhi wa Ddzami ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarga-Nya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah banyak membantu serta teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, Makalah tentang Af'alul Madkhi wa Ddzami ini telah selesai kami susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Arab. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan penulis khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan dalam membuat makalah selanjutnya. Terimakasih.
Penulisan Makalah Af'alul Madkhi wa Ddzami
Karena inti dari pembahasan ini adalah belajar membuat makalah yang baik, benar dan cepat maka hal pertama yang akan kita bahas yaitu mengenai penulisannya. Bagaimana cara menulis atau menyusun atau membuat makalah bahasa arab tersebut? Tidak berbeda dengan makalah lain, intinya kita harus belajar terlebih dahulu mengenai materi yang akan di bahas baru setelah itu kita menyajikan apa yang kita ketahui tersebut dalam bentuk tertulis dengan format makalah yang sudah ditetapkan.
Dalam penulisan makalah ini maka ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu pertama mengenai materi atau pembahasan yang akan diambil dan yang kedua yaitu mengenai bentuk penyusunan dan penulisan makalah tersebut. Untuk materi atau pembahasan tentu saja harus sesuai dengan apa yang ditugaskan, dalam hal ini tugas kita adalah menjabarkan materi tentang Af'alul Madkhi wa Ddzami.
Untuk dapat menyusun makalah ini maka kita harus tahu apa saja yang ada dalam materi Af'alul Madkhi wa Ddzami tersebut. Kita harus mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan Af'alul Madkhi wa Ddzami dan seterusnya agar nanti bisa menjelaskannya dengan baik dalam makalah yang akan di buat. Setelah kita mendapatkan pengetahuan cukup mengenai Af'alul Madkhi wa Ddzami maka kita tinggal menjabarkan atau menjelaskan materi tersebut secara tertulis. Caranya yaitu dengan menjelaskan secara rinci dan juga menyertakan kutipan yang bisa memperkuat penjelasan kita tersebut.
Dalam membuat penjelasan materi tersebut kita bisa langsung mengetiknya di program ms word atau lainnya secara urut berdasarkan poin atau judul. Setelah materi selesai kita bisa menyatukannya dengan tata penulisan makalah yang digunakan, misalnya dengan mengikuti susunan yang ada pada daftar isi atau draft yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk contoh, draft daftar isi yang bisa kita gunakan yaitu sebagai berikut!
Pada tahap berikutnya kita tinggal menyusun berbagai penjelasan kita sesuai dengan contoh daftar isi yang ada di atas. Sekalian, dari contoh daftar isi di atas dapat diketahui bahwa pembahasan mengenai Af'alul Madkhi wa Ddzami ini setidaknya akan terdiri dari beberapa poin pembahasan yaitu sebagai berikut!
1) Pengertian Fi’il Madhi
2) Pembagian Bentuk Fi’il Madhi
3) Contoh Fi’il Madhi
Dari situ kita tahu bahwa inti pembahasan makalah ini yaitu membahas ketiga uraian di atas yaitu mulai dari pengertian, pembagian bentuk atau jenis atau macam dan juga contoh. Jadi sampai disini gambaran isi dan juga bentuk dari makalah yang akan kita buat sudah terlihat jelas. Langkah selanjutnya kita tinggal mengetik berbagai bagian makalah yang diperlukan mulai dari cover sampai daftar pustaka.
Contoh Makalah Af'alul Madkhi wa Ddzami
Kalau di atas kita sudah dijelaskan panjang lebar mengenai bagaimana penulisan makalah yang akan kita buat maka sekarang giliran kita mempelajari contohnya. Di bawah ini adalah beberapa materi yang mungkin bermanfaat untuk kita pelajari sebagai bahan pembuatan makalah tersebut. Materi-materi atau penjelasan berikut sudah di susun berdasarkan sistem penulisan makalah untuk sekalian sebagai contoh. Agar lebih jelas mari baca langsung contohnya di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa arab adalah bahasa Alqur’an oleh karena itu bahasa Arab wajib tidak wajib kita harus mempelajarinya karena petunjuk kita menggunakan bahasa arab walaupun sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Pada kesempatan mempelajari bahasa arab kali ini pemakalah akan membahas FIIL yaitu fiil madhi.
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il Amar; Menurut Jenis hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il Mudho’af) dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il Maqrun); Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan Hurufnya: Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
Apabila dalam pembuatan atau pembahasan makalah ini tterdapat beberapa kekurangan atau kesalahan kami mohon maaf dan diharapkan pembaca atau taman-teman yang sama-sama belajar harap memaklumi semoga ALLOH meridhai kita mempelajari Bahasa Srab ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1) Apa Pengertian Fi’il Madhi?
2) Bagaimana Pembagian Bentuk Fi’il Madhi?
3) Bagaimana Contoh Fi’il Madhi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fi’il Madhi
Fi’il Madhi adalah kata kerja [fi’il] yang menunjukkan terhadap suatu kejadian/peristiwa sebelum masa pembicaraan [lampau, telah berlalu] (lihat dalam kitab Tuhfatus Saniyah). Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” , misalnya كَـتَـبَ (telah menulis), قَــرَأَ (telah membaca).
2.2 Pembagian Bentuk Fi’il Madhi
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:
No
|
Dhamir
|
F. Madhi
|
Arti
|
Keterangan
|
1
|
هُـوَ
|
كَتَبَ
|
Dia
(lk) telah menulis
|
Bentuk
asli tanpa perubahan
|
2
|
هُمَـا
|
كَتَبَـا
|
Keduanya
(lk) telah menulis
|
+ ا pada huruf terakhir
|
3
|
هُـمْ
|
كَتَبُـوْ
|
Mereka
(lk) telah menulis
|
+
ـــُوْ pada huruf terakhir
|
4
|
هِـيَ
|
كَتَبَـتْ
|
Dia
(pr) telah menulis
|
+
ـتْ pada huruf terakhir
|
5
|
هُمَـا
|
كَتَبَـتَا
|
Keduanya
(pr) telah menulis
|
+
ـتـََا pada huruf terakhir
|
6
|
هُـنَّ
|
كَتَبْـنَ
|
Mereka
(pr) telah menulis
|
+
ـْــنَ pada huruf terakhir
|
7
|
اَنْـتَ
|
كَتَبْـتَ
|
Kamu
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتَ pada huruf terakhir
|
8
|
اَنْتُمَـا
|
كَتَبْتُمـَا
|
Kalian
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتُمَـا pada huruf terakhir
|
9
|
اَنْتُـم
|
كَتَبْتُـمْ
|
Kalian
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتُمْ pada huruf terakhir
|
10
|
اَنْـتِ
|
كَتَبْـتِ
|
Kamu
(pr) telah menulis
|
+
ـْـتِ pada huruf terakhir
|
11
|
اَنْتُمَـا
|
كَتَبْتُمَا
|
Kalian
(pr) telah menulis
|
+
ـْتُمَـا pada huruf terakhir
|
12
|
َانْتُـنَّ
|
كَتَبْتُـنَّ
|
Kalian
(pr) telah menulis
|
+
ـْـتُـنَّ pada huruf terakhir
|
13
|
اَنَـا
|
كَتَبْـتُ
|
Saya
telah menulis
|
+
ـْــتُ pada huruf terakhir
|
14
|
نَحْنُ
|
كَتَبْـنَا
|
Kami,
kita telah menulis
|
+ ــْـنَـا Pada huruf terakhir
|
Contoh:
خَلَقَ (kholaqo)=telah menciptakan أََمَرَ (amaro)=telah memerintahkan
خَرَجَ (khoroja)= telah mengeluarkan أَكَلَ (akala)=telah memakan
2.3 Contoh Fi’il Madhi
Contoh Fi’il Madhi
سَمِعَ [Sami’a] artinya: “Telah mendengar”
كَتَبَ [Kataba] artinya: “Telah menulis”
فَهِمَ [Fahima] artinya: “Telah memahami”
خَرَجَ [Khoroja] artinya: “Telah keluar”
تَكَلَّمَ [Takallama] artinya: “Telah berbicara”
أَبْصَرَ [Abshoro] artinya: “Telah melihat”
Contoh penggunaan fi'il madhi dalam kalimat :
كَتَبَ مُحَدٌ الدَّرْسَ ( kataba Muhammadun ad-darsa ) = Muhammad telah menulis pelajaran.
فَتَحَ الْوَلَدُ الْبَابَ ( fataha al-waladu al-baaba ) = Anak itu telah membuka pintu
أَرْسَلَ أَحْمَدُ رِسَالَةٌ ( arsala Ahmadu risaalatan ) = Ahmad telah mengirim surat.
سَاعَدَ الطَّالِبُ صَدِيْقَهُ ( saa-'ada ath-thoolibu shodiiqahu ) = Siswa itu telah membantu temannya.
تَعَلَّمَ الطَّالِبُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ ( ta'allama ath-thoolibu al-lughatal arabiyyah ) = Siswa itu telah belajar bahasa Arab.
Tabel 1 : Dhomir, Fi'il Madhi, dan Fi'il Mudhori'
Keterangan:
Kolom paling kanan menunjukkan dhomir dalam keadaan rofa'.
Kemudian di sebelahnya ada kolom "arti" yang merupakan arti dari masing-masing dhomir.
هُوَ (huwa) = Dia (1 lk)
هُمَا (huma) = Mereka (2 lk)
هُمْ (hum) = Mereka (> 2 lk)
هِيَ (hiya) = Dia (1 pr)
dst...
Kolom berikutnya (nomor 2 dari kanan) adalah fi'il madhi dari masing-masing dhomir.
Karena arti kata fa'ala = melakukan, maka:
فَعَلَ (fa'ala) = dia (1 lk) telah melakukan
فَعَلاَ (fa'alaa) = mereka (2 lk) telah melakukan
فَعَلوُاْ (fa'aluu) = mereka (>2 lk) telah melakukan
فَعَلَتْ (fa'alat) = dia (1 pr) telah melakukan
dst...
Kolom paling kanan menunjukkan fi'il mudhori' dari masing-masing dhomir.
ُيَفْعَلَ (yaf'alu) = dia (1 lk) sedang/akan melakukan
يَفْعَلاَنِ (yaf'alaani) = mereka (2 lk) sedang/akan melakukan
يَفْعَلوُنَ (yaf'aluuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan melakukan
تَفَعَلُ (taf'alu) = dia (1 pr) sedang/akan melakukan
dst...
Hafalkan tabel 1 di atas secara berurutan (dari atas ke bawah) berserta artinya, tentunya dengan cara Anda sendiri. Ada beberapa catatan yang perlu disampaikan:
Catatan 1:
Fi'il madhi memiliki banyak pola (wazan), diantaranya adalah fi'il tsulasi mujarrod (fi'il yang tersusun dari tiga huruf).
Fi'il madhi tsulasi mujarrod ini memiliki 6 macam pola, yaitu:
· Fa'ala - yaf'alu (seperti pada contoh di atas)
· Fa'ala - yaf'ulu
· Fa'ala - yaf'ilu
· Fa'ila - yaf'alu
· Fa'ila - yaf'ilu
· Fa'ula - yaf'ulu
Perhatikan bahwa fi'il madhi yang berpola fa'ala memiliki tiga kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'alu, yaf'ulu, dan yaf'ilu). Fi'il madhi yang berpola fa'ila memiliki dua kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'alu dan yaf'ilu). Sementara fi'il madhi yang berpola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'ulu).
Misalkan kata "kataba" كَتَبَ yang berpola fa'ala, ada 3 kemungkinan fi'il mudhori', yaitu yaktabu, yaktubu, atau yaktibu. Mana yang benar? Jawabannya: yaktubu.
Sementara kata "fataha" فَـتَحَ fi'il mudhori'nya yaftahu. Kenapa tidak yaftuhu? Padahal sama-sama berpola fa'ala seperti kata "kataba". Jawabanya: karena di kamus seperti itu.
Adapun kata "hasuna" حَسُنََ fi'il mudhori'nya pasti yahsunu, karena pola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan, yaitu yaf'ulu.
Catatan 2
Selain fi'il tsulasi mujarrod, ada lagi fi'il tsulasi maziid, yaitu pola fa''ala, faa'ala, af'ala, ifta'ala, infa'la, tafaa'ala, tafa''ala, if'alla, istaf'ala, if'au'ala, if'awwala, dan if'aalla. Ada juga fi'il ruba'i mujarrod, yaitu fa'lala, dan terakhir fi'il ruba'i mazid, yaitu tafa'lala, if'anlala, dan if'allala. Masing-masing memiliki pola fi'il mudhori' tersendiri. Pada pelajaran shorof 2 ini, kita batasi pembahasan fi'il hanya fi'il tsulatsi mujarrod saja.
Catatan 3 (penting!)
Tabel di atas itu adalah contoh dari fi'il tsulatsi mujarrod yang berpola fa'ala - yaf'alu. Jika pola fi'ilnya fa'ila - yaf'alu, maka tinggal mengganti harokat tengahnya, misalnya kata سَمِعَ - يَسْمَعُ (sami'a - yasma'u) = mendengar,
Cara mentasrif fi'il madhinya:
سَمِعَ (sami'a) = dia (1 lk) telah mendengar
سَمِعاَ (sami'aa) = mereka (2 lk) telah mendengar
سَمِعُوا (sami'uu) = mereka (> 2 lk) telah mendengar
سَمِعَتْ (sami'at) = dia (1 pr) telah mendengar
سَمِعَـتَا (sami'ataa) = mereka (2 pr) telah mendengar
سَمِعْنَ (sami'na) = mereka (> 2 pr) telah mendengar
سَمِعْتَ (sami'ta) = kamu (1 lk) telah mendengar
سَمِعْـتُـمَا (sami'tumaa) = kalian (2 lk) telah mendengar
سَمِعْـتُـمْ (sami'tum) = kalian (> 2 lk) telah mendengar
سَمِـعْـتِ (sami'ati) = kamu (1 pr) telah mendengar
سَمِـعْـتُـمَا (sami'tumaa) = kalian (2 pr) telah mendengar
سَمِعْــتُـنَّ (sami'tunna) = kalian (> 2 pr) telah mendengar
سَمِعْـتُ (sami'tu) = saya telah mendengar
سَمِـعْناَ (sami'naa) = kami/kita telah mendengar
Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh-contoh fi'il madhi dengan mudhori'nya yang berpola fa’ula – yaf’ulu, fa’ila – yaf’alu, fa’ala – yaf’ulu, fa’ala – yaf’alu
Tabel 2: Kosakata
Coba Anda tasrif salah satu kata di dalam tabel tersebut (baik fi'il madhi atau mudhori'nya).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Fi’il Madhi merupakan kata kerja Bentuk Lampau. Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti :
قَرَأَ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti : قَرَأْتُ
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan قَرَاَتْ
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, tentunya masih banyak kesalahan karena minimnya pengetahuan kami. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah kami selanjutnya. Akhirnya, kurang dan lebih kami minta maaf. Semoga bermanfaat dan dapat menambah khasanah keilmuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. Tuhfatus Saniyah Syarh al-Muqaddimah al-Ajurrumiyah
A. Mus’idin kamal, S.Pd.I. (2010). Terjemah Nadzom Imrithy. Benda : Pon.Pes. Al Hikmah 2.
https://programtaisir.wordpress.com/2013/12/04/definisi-dan-contoh-fiil-madhi/
https://id-id.facebook.com/notes/belajar-bahasa-arab/pelajaran-shorof-2-dhomir-fiil-madhi-fiil-mudhori/162414375985
https://www.facebook.com/CepatPintarBahasaArab/posts/375778319191419
Mardjoko Idris. MA (2009). Tata Bahasa Arab. Yogyakarta : Belukar (CMG)
Moch. Anwar. (2009). Ilmu Nahwu. Bandung : Sinar Baru Algsindo.