Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Lengkap

Ditulis oleh: Contoh Karya Tulis -
Advertisement
Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Lengkap - Kenapa harus mengkaji masalah Filsafat Pendidikan, apakah gunanya ilmu tersebut bagi perkembangan dunia pendidikan? Tentu saja, kajian mengenai topik ini merupakan hal penting yang bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan. Dengan adanya pembahasan seperti pada Makalah Filsafat Pendidikan maka diharapkan akan lebih banyak lagi orang yang tahu dan peduli akan peranannya.

Kali ini kita tidak akan membahas mengenai hal itu secara lengkap disini melainkan kita akan fokus pada pembahasan mengenai penyusunan makalah tentang filsafat pendidikan. Uraian ini diharapkan bisa menjadi referensi dan sumber ide bagi semua kalangan yang hendak menyusun karya tulis dengan tema ini baik dari segi penyusunan maupun materi yang akan di bahas.

Sebagai gambaran bagaimana isi dalam karya tulis ini berikut akan di berikan langsung latar belakang, rumusan masalah dan juga sedikit info tambahan lainnya. Bagi yang membutuhkan Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Lengkap anda bisa mendapatkannya dengan cara download makalah dari tautan yang telah disediakan. Berikut selengkapnya cuplikan karya ini.

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsa-nya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. 

Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran - aliran filsafat tertentu, dan salah satunya yaitu “Filsafat Progresivisme”.

Filsafat Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Pada Filsafat Progresivisme aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa yang mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.Beberapa tokoh dalam aliran ini: George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff. Berdasarkan latar belakang ini, penyusun dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Sejarah lahirnya aliran filsafat progresivisme
2. Pengertian aliran progresivisme
3. Aliran progresivisme tenteng pendidikan
4. Pandangan filosofis Filsafat Progresivisme,
5. Pandanganontologi progresivisme
6. Pandangan epistimologi progresivisme
7. Pandangan axilogi progresivisme
8. Azas belajar progresivisme
9. Potret guru progresivisme

Ada dua jenis tujuan penyusunan Makalah Filsafat Pendidikan ini, yaitu tujuan umum yang merupakan tujuan pembahasan dari rumusan masalah, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan penyusunan makalah yang bersifat pribadi bagi penyusun.

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep tentang Filsafat Progresivisme, yang meliputi tentang :
1. Realitas (Ontologi)
2. Kebenaran
3. Nilai – nilai
4. Progresivisme dan Pendidikan
5. Ontologi
6. Epistimologi
7. Axilogi
8. Menjelaskan potret Guru Progresif

b. Tujuan Khusus
· Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan pada semester satu
· Untuk sarana latihan penyusunan dalam membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah

Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa; Pertama, Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan disekolah berpusat pada anak (child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered). Progresivisme menghendaki pendidikan yang pada hakikatnya progresif. Tujuan pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus, agar peserta didik dapat berbuat sesuatu yang inteligen .

Kedua, Meskipun Progresivisme dianggap sebagai aliran pikiran yang baru muncul dengan jelas pada pertengahan abad ke-19, akan tetapi garis perkembangannya dapat ditarik jauh kebelakang sampai pada zaman Yunani purba yaitu melalui pemikiran-pemikiran Hiraclitus, Socrates, Protagoras, dan Aristoteles. Kemudian sejak abad ke-16, Francis Bacon, John Locke, Rousseau, Kant, dan Hegel dapat disebut sebagai penyumbang pikiran-pikiran munculnya aliran Progresivisme. Sedangkan pada abad ke- 19 dan ke-20, tokoh-tokoh Progresivisme banyak terdapat di Amerika Serikat diantaranya adalah Thomas Paine, 

Thomas Jefferson, Charles S. Peirce.Ketiga, Progresivisme berpandangan bahwa tujuan keseluruhan pendidikan adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Mereka berupaya mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang berpangkal pada kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif subjek didik. Metode pendidikan yang biasa mereka pergunakan diantaranya adalah; Metode Pendidikan Aktif, Metode Memonitor Kegiatan Belajar, Metode Penelitian Ilmiah, Pemerintahan Pelajar, Kerjasama Sekolah Dengan Keluarga, Sekolah Sebagai Laboratorium Pembaharuan. Mereka menganut prinsip pendidikan perpusat pada anak (child-centered). Guru dalam melakukan tugasnya mempunyai peranan sebagai Motivator, Fasilitator, dan Konselor.

Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara nilai dengan individu yang telah disimpan dalam kebudayaan. Menurut aliran ini, tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kehidupan yang baik bagi individu dan masyarakatProgresivisme menekankan pada perubahan dan sesuatu yang baru. Progresivisme berpendapat bahwa tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal, tidak pernah sampai pada yang paling extrim serta pluralistis. Menurutnya nilai berkembang terus karena adanya pengalaman -pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan. 

Progressivisme dinamakan environmentalisme karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu mempengaruhi pembinaan kepribadian.Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, yang berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif. 

Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Lengkap
http://q.gs/7XpJi
)* copy paste alamat di atas untuk menyalin contohnya

Dari kesimpulan Contoh Makalah Filsafat Pendidikan Lengkap tersebut di atas, maka penyusun dapat memberikan beberapa saran-saran sebagai berikut:
  1. Dalam kehidupan kita sehari-hari lingkungan dimana tempat kita hidup sangat mempengaruhi kepribadian kita, maka hendaknya kita dapat menjaganya, agar pribadi yang kita miliki sesuai dengan hukum moral yang berlaku.
  2. Setiap pengalaman yang telah kita peroleh, hendaknya kita dapat memilih pengalaman yang berguna dalam proses pengembangan individu.
  3. Kebutuhan dan minat siswa akan menentukan apa yang mereka pelajari. Jadi anak harus diizinkan untuk merencanakan perkembangan diri mereka sendiri, dan guru harus membimbing kegiatan belajar
Ada banyak makalah pendidikan lengkap yang bisa dipelajari dan dijadikan referensi contoh, jika anda membutuhkan lagi yang lain anda bisa menemukan yang anda inginkan di bagian bawah tulisan ini. Pastikan anda tidak lupa untuk mencatat alamat website ini sebagai referensi contoh karya tulis yang sering dibutuhkan. Itu saja, semoga bermanfaat!